Memang sulit dihindari untuk tidak transit di bandara yang berada di Cengkareng ini. Berhubung memang tidak banyak maskapai timur tengah atau Eropa yang terbang ke kota-kota kecil di Indonesia. Kebanyakan pasti code share dengan Garuda Indonesia.
Paling males itu ketika harus berpindah antar terminal, karena memang desain gedung terminal di Bandara Internasional Soekarno Hatta ini berpisah-pisah, diperparah akses antar gedung yang sangat berantakan dan memalukan. Transportasi satu-satunya yang bisa dinikmati adalah shuttle bus yang ala kadarnya. Bus yang reot, berdecit, kotor, bau, sempit, dan paling bego kenapa busnya pakai dek tinggi. Bayangkan saya bawa koper seberat hampir 30 Kg, dimana itu adalah berat rata-rata bagasi internasional, dan mengangkat ditangga yang sempit dan curam.